WISATA LINGKUNGAN DESA RANDUPITU
Diposting 2 tahun yang lalu
471 Kali Dibaca
#pariwisata
WISATA DESA
Postingan Lainnya
Kegiatan Rutin Rumah Desa Sehat (RDS) Sosialisasi IDL dan Program SETALI
Pada hari Jumat, 11 November 2023, Rumah Desa Sehat (RDS) Desa Randupitu menggelar kegiatan rutin dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Indeks Desa Sehat (IDL) dan meluncurkan Program SETALI (Sertifikat Balita Lulus Imunisasi). Kegiatan ini berlangsung dengan dukungan langsung dari PT. Etika Dairies Indonesia. RDS merupakan inisiatif yang telah berjalan dengan baik dalam membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat desa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa, sekaligus memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Pada kegiatan ini, dilakukan sosialisasi mengenai Indeks Desa Sehat (IDL). IDL menjadi tolok ukur yang mencakup aspek kesehatan, sanitasi, gizi, pelayanan kesehatan, dan lingkungan. Masyarakat diajak untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga dan meningkatkan nilai IDL di desa mereka, sehingga menciptakan lingkungan yang sehat dan berkualitas. Selain itu, diselenggarakan peluncuran Program SETALI yang merupakan upaya konkret dalam meningkatkan cakupan imunisasi di kalangan balita. Program ini menggalakkan imunisasi lengkap pada balita, dan setiap balita yang berhasil menyelesaikan imunisasi akan menerima Sertifikat SETALI. Sertifikat ini tidak hanya menjadi bukti pencapaian kesehatan bagi balita, tetapi juga sebagai upaya mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. Kerjasama dengan PT. Etika Dairies Indonesia menjadi nilai tambah dalam kegiatan ini. PT. Etika Dairies Indonesia memberikan dukungan berupa bantuan logistik, pendampingan, dan pemahaman mengenai pola hidup sehat, terutama dalam hal gizi dan nutrisi bagi masyarakat desa. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah desa, petugas kesehatan, perwakilan PT. Etika Dairies Indonesia, serta masyarakat setempat. Antusiasme masyarakat terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam kegiatan sosialisasi dan diskusi. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan desa yang sehat, berdaya, dan mandiri. Semoga sinergi antara pemerintah desa, instansi kesehatan, dan perusahaan dapat terus memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat.
1 tahun yang lalu
370 Kali Dibaca
ARTI LAMBANG KABUPATEN PASURUAN
Berdasarkan PERDA No. II/1988 Pasal.3 tentang bentuk lambang daerah, maka lambang Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut : Perisai dengan warna hijau tua melambangkan sifat-sifat ketahanan dan ketabahan dalam mencapai kesejahteraan dan kedamaian. Bingkai warna hitam melambangkan garis-garis kebijaksanaan. Pita bertuliskan "KABUPATEN PASURUAN", menunjukkan 1 daerah yang dilukiskan dalam lambang daerah. Bintang yang terletak di tengah bagian atas, berwarna kuning emas, melambangkan "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang harus dijunjung tinggi penuh keagungan, sedangkan pancaran sinarnya yang berjumlah 5 buah mencerminkan PANCASILA. Kubah berwarna biru muda, melambangkan tempat ibadah agama, secara khusus merupakan kehidupan spiritual masyarakat Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan dengan penuh ketakwaan. Keris berwarna hitam dan kuning dengan garis tepi berwarna putih melambangkan sikap kepahlawanan. Tebu dan Kapuk Randu melambangkan salah satu gambar penghasilan serta merupakan penunjang perekonomian yang menonjol bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Pasuruan. Gunung, Daratan dan Laut masing-masing berwarna hijau tua, kuning tua dan biru tua, melambangkan bahwa kondisi geografis Kabupaten Pasuruan secara khusus sangat strategis dan terletak diantara ketiganya yang masing-masing mengandung potensi perekonomian yang dapat dikembangkan dan bersifat dinamis. Pita Putih bertuliskan "Guna Karya Sarana Bhakti", merupakan motto pembangunan yang berarti kerja yang bermanfaat sebagai amal untuk berbakti.
#sumber : https://www.pasuruankab.go.id/halaman/arti-lambang
#sumber : https://www.pasuruankab.go.id/halaman/arti-lambang
2 tahun yang lalu
723 Kali Dibaca
Profil Masyarakat Desa
Contoh (Sila edit halaman ini sesuai dengan deskripsi desa ini)! Berdasarkan data desa pada bulan Februari 2010, jumlah penduduk Desa Terong sebanyak 6484 orang. Jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1605 KK. Jumlah penduduk Desa Terong usia produktif pada tahun 2009 adalah 4746 orang. Jumlah angkatan kerja tersebut jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikannya adalah sebagai berikut: No. Angkatan Kerja L P Jumlah 1 59 56 115 2 880 792 1672 3 813 683 1496 4 725 673 1398 5 13 11 24 6 23 18 41 Jumlah Total 2513 2233 4746 Profil sosial masyarakat Dalam aktivitas keseharian, masyarakat Desa Terong sangat taat dalam menjalankan ibadah keagamaan. Setiap Rukung Tetangga (RT) dan pedukuhan memiliki kelompok-kelompok pengajian. Pada peringatan hari besar Islam, penduduk Desa Terong kerap menggelar acara peringatan dan karnaval budaya dengan tema yang disesuaikan dengan hari besar keagamaan. Sebagian besar warga Desa Terong terafiliasi pada organisasi kemasyarakat Islam Muhammadiyah. Gelaran perayaan lain selalu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap pedukuhan akan turut serta dan semangat menampilkan ciri khasnya dalam acara peringatan dan karnaval budaya. Kelompok pemuda di Desa Terong yang tergabung dalam kelompok pegiat Karang Taruna menjadi aktor utama dalam banyak kegiatan desa. Kelompok ini aktif menggelar program kegiatan untuk isu demokrasi kepada warga, penguatan ekonomi produktif, pelatihan penanggulangan bencana, dan kampanye Gerakan Remaja Sayang Ibu (GEMAS). Sejumlah penduduk Desa Terong bekerja merantau di daerah di luar Yogyakarta. Namun, ikatan sosial mereka terhadap tanah kelahiran tetap tinggi. Penduduk asli Desa Terong yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya misalnya, mereka membentuk paguyuban untuk memelihara silaturahmi antar sesama warga perantauan. Setiap bulan diadakan kegiatan arisan keliling secara bergilir di setiap tempat anggotanya. Setiap dua tahun sekali diadakan pula kegiatan mudik bersama ke kampung halaman di Desa Terong Profil politik masyarakat Warga Desa Terong dikenal sebagai kelompok masyarakat yang paling aktif dan memiliki potensi tertinggi untuk berpartisipasi dalam pemberian suara untuk Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Tingkat partisipasi warga di desa ini terbanyak jika dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Dlingo, Bantul. Warga Desa Terong sangat aktif dalam mengawal proses penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keistimewaan Yogyakarta. Banyak warga Desa Terong yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Yogyakarta (GRY) dan aktif dalam beragam kegiatan serta demontrasi mendukung penetapan keistimewaan Yogyakarta. Kepala Desa Terong Sudirman Alfian merupakan Ketua Paguyuban Lurah dan Pamong Desa Ing Sedya Memetri Asrining Yogyakarta (ISMAYA) se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Beliau ditunjuk pula sebagai anggota tim perumus RUU Keistimewaan Yogyakarta bersi masyarakat Yogyakarta. Salah satu hal yang diperjuangkan dalam RUU tersebut adalah tidak adanya pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung dalam pemilihan Gubernur DIY; dengan mempertahankan konsep dwi tunggal Sri Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Bubernur DIY. Permasalahan mendasar yang ada di Desa Terong adalah tidak imbangnya jumlah pencari kerja dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Sekalipun jumlah pengangguran di Desa Terong pada Tahun 2009 hanya orang tetapi kebanyakan mereka bekerja di luar Desa. Jadi, perlu gerakan kembali ke Desa serta menarik sumber-sumber ekonomi ke desa agar pencari kerja tidak banyak tersedot ke luar Desa. Sumber:
Laporan Pertanggung Jawaban Lurah Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul tahun 2009.
Laporan Pertanggung Jawaban Lurah Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul tahun 2009.
1 tahun yang lalu
378 Kali Dibaca
Map Balai Desa