Desa RANDUPITU
Pemerintah Desa

RANDUPITU

Jl. Raya Gunung Gangsir No. 17 Desa Randupitu Gempol - Kode Pos : 67155
Kecamatan Gempol - Kabupaten Pasuruan
JAWA TIMUR

.

.

Badan Permusyawaratan Desa

Diposting 9 bulan yang lalu 145 Kali Dibaca

Contoh (Sila edit halaman ini dan sesuaikan dengan deskripsi untuk desa ini)!

Susunan Organisasi Badan Permusyawaratan Desa:

Ketua

Sekretaris

Anggota

Postingan Sebelumnya
Lembaga Kemasyarakatan
Postingan Berikutnya
Profil Desa
Postingan Lainnya
Sema'an Al-Qur'an dan Dzikrul Ghofilin "Jantiko Mantab" Berlangsung Hikmat di Masjid Quba Randupitu
Randupitu, Kamis Legi (09 Januari 2025 / 09 Rajab 1446 H)—Sebuah acara spiritual yang penuh keberkahan, Sema'an Al-Qur'an dan Dzikrul Ghofilin "Jantiko Mantab", digelar di Masjid Quba, Desa Randupitu, dengan rangkaian kegiatan yang berlangsung mulai pukul 04.00 hingga 22.00 WIB. Acara ini menarik perhatian jamaah dari berbagai daerah yang hadir untuk memetik hikmah dan keberkahan. Kegiatan diawali dengan shalat Subuh berjamaah, yang diikuti dengan penuh khusyuk oleh seluruh jamaah. Setelah itu, acara resmi dimulai dengan pembukaan Sema'an Al-Qur'an, menandai dimulainya pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an secara bersama-sama. Berikutnya, acara dilanjutkan dengan Wasilah Fatihah, di mana doa bersama dipanjatkan untuk kebaikan umat, keluarga, dan masyarakat. Puncak spiritual acara terasa saat Mujahadah Pembacaan Dzikrul Ghofilin dipimpin oleh KH. Agus Ferry Husnul Ma’ab, yang membawa suasana penuh hikmat dan kekhusyukan di antara jamaah. Setelah itu, pembacaan Juz 30 Al-Qur'an dilakukan secara bergantian, memperkuat semangat kebersamaan dalam menghidupkan Al-Qur'an di tengah-tengah masyarakat. Jamaah mendapatkan siraman rohani melalui Mauidlotul Hasanah yang disampaikan oleh KH. Agus Sabuth Panoto Projo. Tausiyah ini memberikan pencerahan mendalam tentang pentingnya menjaga hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa Khotmil Qur'an, menandai penutupan pembacaan Al-Qur'an secara keseluruhan, diiringi doa-doa keberkahan dan kebaikan. Sebagai penutup, momen haru terjadi dalam sungkeman, di mana para jamaah menunjukkan rasa hormat dan cinta kepada para ulama yang telah membimbing mereka. Acara yang berlangsung sepanjang hari ini tidak hanya menjadi momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarjamaah. Suasana penuh kedamaian dan kekhusyukan menyelimuti Masjid Quba hingga akhir acara. Dengan suksesnya acara ini, diharapkan nilai-nilai keimanan dan kebersamaan yang terjalin dapat terus dijaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
3 bulan yang lalu 377 Kali Dibaca

Musrenbang Desa Randupitu, Penyusunan RKP Desa 2025 dan Penyusunan RKPD 2026
9 bulan yang lalu 160 Kali Dibaca

Pemuda Peduli Sampah Desa Randupitu Pasuruan Raih Penghargaan Terinovatif di Jawa Timur
Inisiatif kreatif Pemuda Peduli Sampah (Pempes) dari Desa Randupitu, Kabupaten Pasuruan, berhasil mencatat prestasi gemilang di tingkat Provinsi Jawa Timur. Program inovasi yang mengolah sampah rumah tangga menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse-Derived Fuel (RDF) ini dinobatkan sebagai daerah terinovatif keempat dalam Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (Inotek Award) yang diselenggarakan oleh Badan Riset Daerah (BRIDA) Jawa Timur pada Rabu (11/12/2024). Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat Bupati Pasuruan, Nur Kholis, dari Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono, dalam sebuah seremoni di Hotel Mercure Surabaya. Pempes berhasil mengungguli ratusan inovasi lainnya, menjadikannya salah satu terobosan yang paling berpengaruh di bidang pengelolaan lingkungan. Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, menyatakan rasa syukur dan bangganya atas pengakuan yang diberikan kepada inisiatif ini. “Tentu ini menjadi kabar yang menggembirakan. Terima kasih kepada teman-teman Pempes, pemerintah Kabupaten Pasuruan, dan semua pihak yang terus mendukung inovasi anak-anak muda,” ujarnya. Mochammad Fuad menjelaskan bahwa Pempes didirikan jauh sebelum ia menjabat sebagai kepala desa. Gerakan ini berawal dari keprihatinan terhadap pengelolaan sampah rumah tangga yang kurang memadai. Dengan semangat kaum muda untuk menyelamatkan lingkungan, mereka menciptakan cara mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis. “Kami melihat peluang untuk mengubah sampah menjadi RDF yang tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga membuat lingkungan lebih bersih. Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar,” jelas Fuad. Penghargaan dari BRIDA diharapkan menjadi motivasi bagi Pempes dan warga Desa Randupitu untuk terus berinovasi. “Semoga penghargaan ini menjadi pelecut semangat bagi kami untuk terus berkarya dan memberi manfaat bagi sekitar,” tutup Fuad dengan optimisme. Inisiatif seperti Pempes menunjukkan bagaimana kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan teknologi dapat memberikan solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan. Desa Randupitu kini menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menciptakan inovasi serupa.
4 bulan yang lalu 479 Kali Dibaca

Informasi
Map Balai Desa