Kepala Desa Pendampingan Ikrar Wakaf Mushollah di Desa Randupitu
Diposting 2 tahun yang lalu
750 Kali Dibaca

Ikrar Wakaf Mushollah 23/6/2023
Kimgempar, Kepala Desa atau pimpinan tertinggi di Desa dalam pelayanan Masyarakat tidak mengenal waktu terlebih dalam urusan sosial kepala desa yang di jabat oleh Bapak Mochammad Fuad ini memiliki target yang bisa di bilang sangat nyeleneh itu terkait dengan adanya upaya mushollah atau langgar itu memiliki administrasi yang di sebut wakaf. hari jum'at 23/6 terlihat kepala desa serta jajaeran lingkungan dan takmir mushollah serta petugas dari KUA Gempol melakukan kegiatan sidang wakaf mushallah yang bertempat di dua dusun yaitu dusun randupitu dan dusun babat adapun mushallah yang di wakafkan adalah mushollah Randupitu al usmani dan Babat baitus salam, red
Postingan Lainnya
Randupitu Peringati Hari Desa 2025 Dorong Inovasi dan Kesejahteraan Warga
Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, merayakan Peringatan Hari Desa 2025 dengan penuh semangat dan optimisme. Mengusung tema “Bangun Desa, Bangun Indonesia: Desa Terdepan untuk Indonesia,” acara ini menjadi simbol komitmen bersama dalam membangun desa yang mandiri dan berdaya saing. Dalam sambutannya, Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, menyampaikan bahwa desa memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. “Kami ingin Desa Randupitu tidak hanya berkembang dari segi infrastruktur, tetapi juga dalam hal ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat. Semangat #RandupituBisa mencerminkan tekad kami untuk terus maju,” ungkapnya. Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam peringatan ini adalah Program Ketahanan Pangan Desa Randupitu. Program ini melibatkan beberapa inisiatif unggulan, seperti: Program-program tersebut bertujuan untuk menciptakan ekosistem pertanian dan peternakan yang berkelanjutan serta meningkatkan kemandirian pangan masyarakat desa. Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur penting dalam pemerintahan dan masyarakat, termasuk Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Selain itu, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Pendamping Desa turut berperan dalam memberikan dukungan teknis dan fasilitasi program desa. Keterlibatan ibu-ibu PKK juga menjadi faktor penting dalam penguatan ketahanan pangan keluarga. Peringatan Hari Desa 2025 ini menjadi momentum strategis dalam membangun sinergi antarwarga dan pemerintah dalam upaya menjadikan Desa Randupitu sebagai desa percontohan. Dengan dukungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) serta Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Randupitu optimistis menuju desa mandiri yang berdaya saing dan sejahtera. “Dengan kerja sama dan semangat gotong royong, kami yakin Desa Randupitu dapat menjadi contoh sukses pembangunan berkelanjutan,” pungkas Mochammad Fuad.
6 bulan yang lalu
291 Kali Dibaca
Kecamatan Gempol Meraih Gelar Juara Lomba Gizi Seimbang melalui Kolaborasi IGTKI dan GOPTKI di Kabupaten
Kecamatan Gempol berhasil memukau juri dan meraih gelar juara dalam Lomba Gizi Seimbang yang diadakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Penggerak PKK (GOPTKI) Kabupaten Pasuruan. Lomba yang diikuti oleh 24 kecamatan ini mengusung tema "Kreativitas Menu Ikan dan Sayur" dengan tujuan Implementasi Program Kasih Bersanding Mesrah. Pada tanggal 23 Agustus 2023, Bazar dan Lomba Gizi Seimbang berlangsung di Bangil Bangkodir, di mana kegiatan ini berhasil mempertemukan berbagai inovasi dalam mengolah ikan dan sayur menjadi hidangan yang lezat dan bernutrisi. Partisipasi yang semarak terlihat dari kehadiran Ibu Bupati, Ibu Sekda beserta jajarannya, Gabungan Organisasi Penggerak PKK (GOPTKI), Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), serta para wali murid dari berbagai wilayah di Kabupaten Pasuruan. Kriteria penilaian yang ketat diaplikasikan untuk Bazar, Cipta Menu, dan Menggambar, menjadikan persaingan semakin menarik. Dalam Bazar, para peserta dinilai berdasarkan kesesuaian dengan tema, keragaman menu yang ditawarkan, penataan yang indah, serta standar kebersihan yang tinggi. Sementara dalam kategori Cipta Menu, orisinalitas kreativitas, kesesuaian dengan kebutuhan anak, kelezatan, kerjasama, ketepatan waktu, dan penyajian yang menarik menjadi poin penting dalam penilaian. Kategori Menggambar juga tak kalah pentingnya, dengan kesesuaian tema, kreativitas, komposisi warna, keunikan dan daya cipta, kerja sama, serta kerapihan dan kebersihan menjadi fokus utama penilai. Bapak/Ibu (siapa disitu?), selaku perwakilan dari Kecamatan Gempol, mengungkapkan kegembiraannya, "Kami sangat bersyukur atas kerja sama yang baik antara IGTKI dan GOPTKI dalam menggelar lomba ini. Ini adalah wujud konkret bagaimana pendidikan gizi seimbang dapat diintegrasikan dengan kreativitas, sehingga mendorong anak-anak untuk lebih menyukai makanan sehat." Kemenangan Kecamatan Gempol dalam Lomba Gizi Seimbang ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi warga Gempol, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Pasuruan untuk terus menerapkan dan mengembangkan pola makan sehat berbasis ikan dan sayur dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kolaborasi yang sukses antara IGTKI dan GOPTKI dalam ajang ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan menginspirasi munculnya kreasi-kreasi kuliner sehat yang lebih inovatif di masa mendatang.
1 tahun yang lalu
244 Kali Dibaca
SD Muhammadiyah 2 Bangil Kunjungi TPS Pempes Desa Randupitu untuk Belajar Pengolahan Sampah
TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) Pempes di Desa Randupitu menjadi destinasi studi lapangan bagi siswa-siswi Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Bangil, Kabupaten Pasuruan, pada hari Rabu, 26 Februari 2025. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka kegiatan Study Terap: Belajar dan Mengenal Pengolahan Sampah yang bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Sebanyak puluhan siswa siswi dan guru pendamping tiba di TPS Pempes pagi hari dan disambut hangat oleh pengelola TPS serta perwakilan dari Pemerintah Desa Randupitu. Kegiatan ini difokuskan pada pengenalan sistem pengolahan sampah terpadu yang telah berhasil diterapkan di TPS Pempes, mulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik hingga proses daur ulang dan pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai ekonomi. Siswa-siswi diajak berkeliling melihat proses pemilahan sampah, pengomposan, dan pembuatan produk daur ulang seperti kerajinan tangan dari sampah plastik. Mereka juga diberikan penjelasan tentang bagaimana sampah organik diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk pertanian. Selain itu, pengelola TPS Pempes memaparkan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Perwakilan dari Pempes Randupitu menyambut baik kunjungan ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan. “Kami bangga TPS Pempes bisa menjadi tempat belajar bagi generasi muda. Semoga apa yang mereka pelajari hari ini bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tuturnya. Melalui kolaborasi antara dunia pendidikan dan pengelolaan lingkungan seperti ini, siswa tidak hanya memahami teori di kelas, tetapi juga melihat langsung praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Harapannya, mereka dapat menerapkan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan generasi yang peduli terhadap kelestarian alam.
5 bulan yang lalu
262 Kali Dibaca
Map Balai Desa