Pemerintah Desa

RANDUPITU

Jl. Raya Gunung Gangsir No. 17 Desa Randupitu Gempol - Kode Pos : 67155
Kecamatan Gempol - Kabupaten Pasuruan
JAWA TIMUR

.

.

Awal mula SID

Diposting 1 tahun yang lalu 268 Kali Dibaca

Awal mula SID
"Awalnya ada keinginan dari pemerintah Desa Balerante yang berharap pelayanan pemerintah desa bisa seperti pengunjung rumah sakit yang ingin mencari data pasien rawat inap, tinggal ketik nama di komputer, maka data tersebut akan keluar"
(Mart Widarto, pengelola Program Lumbung Komunitas)
Program ini mulai dibuat dari awal 2006:
1. (2006) komunitas melakukan komunikasi dan diskusi lepas tentang sebuah sistem yang bisa digunakan untuk menyimpan data.
2. (2008) Rangkaian FDG dengan pemerintah desa membahas tentang tata kelola pendokumentasian di desa
3. (2009) Ujicoba SID yang sudah dikembangkan di balerante
4. (2009-2010) Membangun SID (aplikasi) dibeberapa desa yang lain: terong (bantul), Nglegi (Gunungkidul)
5. (2011) Kandangan (Temanggung) Gilangharjo (bantul) Girikarto (gunungkidul) Talun (klaten) Pager Gunung (magelang)
6. hingga saat ini 2013 sudah banyak desa pengguna SID.

SID sebagai tanggapan atas kebutuhan:
Kalau dulu untuk mencari data penduduk menurut kelompok umur saja kesulitan karena tidak mempunyai databasenya. Dengan adanya SID menjadi lebih mudah.
(Nuryanto, Kabag Pelayanan Pemdes Terong)

Membangun sebuah sistem bukan hanya membuatkan software dan meninggalkan begitu saja, namun ada upaya untuk memadukan sistem dengan kebutuhan yang ada pada desa. sehingga software dapat memenuhi kebutuhan yang telah ada bukan memaksakan desa untuk mengikuti dan berpindah sistem. inilah yang melatari combine melaksanakan alur pengaplikasian software.
1. Bentuk tim kerja bersama pemerintah desa
2. Diskusikan basis data apa saja yang diperlukan untuk warga
3. Himpun data kependudukan warga dari Kartu Keluarga (KK)
4. Daftarkan proyek SID dan dapatkan aplikasi softwarenya di http://abcd.lumbungkomunitas.net
5. Install aplikasi software SID di komputer desa
6. Entry data penduduk ke SID
7. Basis data kependudukan sudah bisa dimanfaatkan
8. Diskusikan rencana pengembangan SID sesuai kebutuhan desa
9. Sebarluaskan informasi desa melalui beragam media untuk warga

Pemberdayaan data desa yang dibangun diharapkan dapat menjunjung kesejahteraan masyarakat desa, data-data tersebut dapat diperuntukkan untuk riset lebih lanjut tentang kemiskinan, tanggap bencana, sumberdaya desa yang bisa diekspose keluar dan dengan menghubungkan dari desa ke desa dapat mencontohkan banyak hal dalam keberhasilan pemberdayaannya.
(sumber: Buku Sistem Informasi Desa)

Postingan Lainnya
Desa Randupitu Raih Prestasi Bergengsi di Lomba Pekarangan Pangan Bergizi Polres Pasuruan 2025
Pemerintah Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, kembali mengukir prestasi membanggakan dengan meraih Juara 2 dalam Lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Polres Pasuruan. Penghargaan diserahkan pada hari Selasa, 1 Juli 2025 di Auditorium Mpu Sendok, Kompleks Perkantoran Raci Bangil, Penghargaan ini menjadi cerminan keberhasilan masyarakat Randupitu dalam menciptakan lingkungan yang produktif sekaligus mendukung ketahanan pangan berbasis keluarga. Kompetisi ini merupakan bagian dari inisiatif Polres Pasuruan dalam mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menghasilkan pangan sehat dan bergizi. Tujuannya, tak lain untuk memperkuat ketahanan pangan mandiri serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pola konsumsi sehat di tengah tantangan zaman. Desa Randupitu dinilai menonjol berkat konsep pekarangan terpadu yang berhasil mengombinasikan berbagai unsur: mulai dari budidaya sayur-mayur, buah-buahan, hingga kolam lele yang tertata rapi dan estetis. Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi dan gizi, tetapi juga memperindah lingkungan sekitar. Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi semua pihak. “Prestasi ini adalah hasil nyata dari semangat gotong royong warga. Kami ingin membuktikan bahwa pekarangan rumah bukan sekadar ruang kosong, tetapi potensi besar untuk mendukung hidup sehat dan mandiri,” ujarnya. Lebih dari sekadar lomba, program P2B membuka jalan bagi masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya kemandirian pangan. Kini, banyak warga Randupitu yang mulai terbiasa menanam sendiri bahan makanan sehari-hari, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pasar dan meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga. Apresiasi pun diberikan oleh jajaran Polres Pasuruan kepada Desa Randupitu atas partisipasi aktif dan inovasi yang ditunjukkan. Mereka berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk turut serta dalam membangun ketahanan pangan lokal yang tangguh, khususnya di tengah isu global seputar krisis pangan. Ke depan, Pemdes Randupitu berkomitmen untuk terus memperluas program pekarangan bergizi. Selain pelatihan pengolahan hasil panen, desa juga akan mengadakan penyuluhan pertanian berkelanjutan agar masyarakat semakin teredukasi dan terampil dalam memanfaatkan lahan secara optimal. Prestasi ini bukanlah akhir, tetapi langkah awal menuju visi Randupitu sebagai desa hijau, sehat, dan berdaya saing di bidang pangan lokal.
3 bulan yang lalu 144 Kali Dibaca

Randupitu Fun Day semakin Meriah dengan Senam Sehat dan Lomba Mewarnai Batik Sekar Randu
Kemeriahan kembali terasa di Desa Randupitu dalam acara Randupitu Fun Day, yang berlangsung pada hari Ahad, 13 Oktober 2024. Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan berbagai kegiatan, termasuk senam sehat dan deretan stand UMKM sepanjang jalan yang menjajakan beragam produk lokal. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah lomba mewarnai batik Sekar Randu, yang diikuti puluhan anak PAUD dan TK di Desa Randupitu. Lomba ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu Kategori A untuk PAUD-TK, dan Kategori B untuk siswa kelas 1, 2, dan 3. Berikut daftar pemenang lomba mewarnai batik: - Kategori A (PAUD-TK): - Juara 1: Adiba Kirana A - Juara 2: Afiqa Raisa - Juara 3: Ainayya Maricia - Kategori B (Kelas 1-3 SD): - Juara 1: Aretha Wimala - Juara 2: Ecelin Enjel - Juara 3: Endahnia Ramadhani Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa. “Batik sebagai warisan budaya harus dilestarikan dan dijaga. Upaya untuk mempromosikan batik harus terus dilakukan, dan melalui lomba mewarnai batik Sekar Randu ini, kami ingin menanamkan kecintaan anak-anak terhadap batik sejak dini," ujarnya. Lomba ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Batik Nasional yang diperingati pada bulan Oktober. Acara Randupitu Fun Day berlangsung meriah dan diharapkan mampu semakin memajukan UMKM serta mempererat kebersamaan warga Desa Randupitu.
11 bulan yang lalu 300 Kali Dibaca

Penyuluhan Tuberculosis (TBC) di Desa Randupitu Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Masyarakat
Desa Randupitu mengadakan penyuluhan kesehatan bertema Tuberculosis (TBC) di Balai Desa Randupitu Pada hari Jumat, 15 November 2024 yang dimulai pukul 09.00 hingga selesai. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya TBC, cara pencegahan, serta pentingnya deteksi dini terhadap penyakit menular tersebut. Penyuluhan ini menghadirkan pemateri dari Puskesmas Kepulungan yang menjelaskan secara rinci tentang gejala TBC, cara penularan, serta prosedur pengobatan bagi penderita. Pemateri menekankan bahwa TBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan jika terdeteksi dan diobati sejak dini, serta menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan personal hygiene untuk mengurangi risiko penyebaran. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Pendamping Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Karang Taruna, PKK, Guru, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Gempar, serta perwakilan dari Babinsa dan Babinkamtibmas. Keberagaman peserta ini menunjukkan kepedulian masyarakat Desa Randupitu terhadap peningkatan kesehatan lingkungan sekitar. Dalam penyuluhan ini, peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan seputar TBC, dan pemateri menanggapi dengan berbagai informasi praktis dan solusi yang dapat diterapkan sehari-hari. Selain itu, acara ini juga mengajak warga untuk aktif memantau kesehatan lingkungan serta mengajak mereka untuk tidak ragu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang mencurigakan. Melalui kegiatan ini, Desa Randupitu berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya penanganan TBC.
10 bulan yang lalu 272 Kali Dibaca

Informasi
Map Balai Desa