Ditangan Kreatif Ibu PKK, Batik Sekar Randu Siap Bersaing di Pasaran
Diposting 10 bulan yang lalu
168 Kali Dibaca

#berita
Pasuruan, Pojok Kiri
Nilai-nilai sejarah yang jelas dan
proses perkembangannya merupakan hasil akulturasi antara nilai-nilai
sosial budaya masyarakat yang kemudian disesuaikan dengan sumber daya
alam yang ada sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai
jual.
Dalam sejarahnya desa Randupitu terkenal
sebagai desa pengrajin sesek bambu, Gedek, dan geribikan, itu dikerjakan
di samping rumah atau depan rumah. Mulanya kerajinan bambu dikerjakan
oleh orang tua sebagai pengisi waktu luang apabila pekerjaan di dapur
dan di kebun selesai.
Kerajinan Sesek bambu ini
dilakukan secara turun temurun. Dulu orang tua mereka terinspirasi dari
banyaknya pohon bambu yang melimpah. Namun seiring waktu kini bahan
baku yang dulu melimpah kini makin berkurang karena desa Randupitu jadi
kawasan industri.
Pengrajin
sesek tergerus jaman, hannya beberapa orang yang masih bertahan,
generasi muda penerus budaya lebih memilih kerja di pabrik.
Terinspirasi
dari perjalanan budaya sejarah pengrajin sesek dan nama desa Randupitu,
Muchammad Fuad mengkombinasikannya dengan nama Sekar Randu yang
mempunyai kepanjangan (Sesek Karo Randu).
Muchammad
Fuad, yang biasa di panggil Mas Fuad, kepela desa termuda di kecamatan
Gempol dengan ide kreatif dan inovatifnya, supaya selalu teringat akan
sejarah desa dengan kerajinan Sesek bambunya, Mas Fuad mengaplikasikan
terobosan baru dengan mengajak para ibu-ibu kader PKK (Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga) untuk berkreatif melalui seni batik tulis.
Menurutnya,
segala potensi yang ada di Desanya , terutama di bidang seni budaya dan
hasil potensi wilayah Desa, perlu di aplikasikan, dalam hal ini batik
khas Randupitu. Fuad sangat yakin masyarakat desa Randupitu bisa, karena
mereka adalah keturunan tangan-tangan kreatif.
Dengan
tujuan membentuk dan mengembalikan desa Randupitu desa pengrajin, Mas
Fuad datangkan trainer yang berpengalaman, untuk mengajarkan mulai
mendesain, membatik, proses pewarnaan, menghilangkan malam dengan
merebus kain hingga menjadi batik yang berkualitas.
Dengan
tema Sekar Randu, kepanjangan dari (Sesek Karo Randu). Di jari lentik
ibu-ibu PKK desa Randupitu, hasilnya sangat sepesial. Goresan demi
goresan, Canting yang terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu
seolah punya mata, dengan lemah gemulai canting atau cucuk menari di
atas kain yang telah dipola, mengikuti irama tema Sekar Randu.
Tiupan
mesra canting yang berisi malam ternyata dapat membuka membran cairan
sebelum mengaplikasikan batik, agar cairan malam tetap terjaga pada suhu
70 derajat celsius agar tidak mengental.
"Sebelumnya
saya sangat yakin, dan terbukti goresan batik tulis Ibu-Ibu PKK khas
Randupitu sangat special, tidak kalah dengan produk sejenis dari daerah
lain," ujar Muhammad Fuad saat ditemui pada Kamis (25/7/2024).
Menurutnya,
ciri khas batik Desa Randupitu saat ini bisa bersaing di pasaran,
karena produknya cukup diminati masyarakat, bahkan bisa tembus ke
mancanegara yakni di Korea, kali ini mahasiswa Unibraw memesan batik
bermotif tokoh robot untuk dibawa ke Korea,†ucapnya.
Motif
Batik desa Randupitu memiliki ciri khusus yang menjadi pembeda dengan
batik lain, motif dan coraknya memukau. Selain itu batik dengan tema
Sekar Randu juga memiliki ciri khas yang mencerminkan budaya lokal.
Peran masyarakat sangat di harapkan, bagaimana batik Sekar randu sebagai
produk unggulan Desa Randupitu.
"Saya juga
mengajak seluruh elemen masyarkat untuk memviralkan, batik Sekar randu
sebagai produk unggulan Desa Randupitu, "ucapnya.
Pemdes
terus mendorong kerajinan batik Randupitu dapat menjadikan andalan
ekonomi masyarakat. “Batik Sekar Randu mulai menjadi incaran para
pencinta batik. Orderan di perajin batik mulai meningkat, tentunya
kedepan dapat menghidupkan perekonomian masyarakat karena mampu
menyerap tenaga lokal,†kata Mas Fuad.
"Ayo
siapa lagi kalau bukan kita yang akan besarkan, mengenalkan dan
mencintai produk-produk warga kita sendiri,†pungkasnya. (Syafi'i/Yus).
Postingan Lainnya
Kelompok Tani Ternak Itik Subur Makmur Randupitu sebagai Juara Lomba Agribisnis Tingkat Jawa Timur
Kelompok tani ternak itik Subur Makmur yang berkantor di dusun Babat desa Randupitu ini mempunyai dua program bidang usaha yakni
a. Budidaya itik
b.Olahan itik.
Untuk usaha budidaya itik berjumlah 26 buah sedang olahan itik ada 9 buah.
Ragam hasil produk olahan yang berhasil diolah oleh kelompok tani ternak Subur Makmur diantaranya
a.Rica-rica bebek.
b.Bebek ungkep.
c.Daging bebek segar.
d.Telur asin oven.
e.Telur asin asap.
f.Telur asin original.
g.Bakso tahu.
h.Tempura bebek.
i. Nugget bebek.
y. Kerupuk bebek.
k.Pupuk organik. Adapun hasil dari pengumuman lomba terlampir sebagai berikut:
a. Budidaya itik
b.Olahan itik.
Untuk usaha budidaya itik berjumlah 26 buah sedang olahan itik ada 9 buah.
Ragam hasil produk olahan yang berhasil diolah oleh kelompok tani ternak Subur Makmur diantaranya
a.Rica-rica bebek.
b.Bebek ungkep.
c.Daging bebek segar.
d.Telur asin oven.
e.Telur asin asap.
f.Telur asin original.
g.Bakso tahu.
h.Tempura bebek.
i. Nugget bebek.
y. Kerupuk bebek.
k.Pupuk organik. Adapun hasil dari pengumuman lomba terlampir sebagai berikut:
10 bulan yang lalu
612 Kali Dibaca
Rapat Koordinasi dan Pemberian Insentif RT/RW Desa Randupitu Sukses Digelar
Desa Randupitu menggelar Rapat Koordinasi dan Pemberian Insentif bagi seluruh Ketua RT/RW se-Desa Randupitu pada hari Senin, 24 Maret 2025, mulai pukul 19.30 WIB di Balai Desa Randupitu. Acara ini dihadiri oleh Ketua RT/RW, Kepala Desa Randupitu Mochammad Fuad, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Perangkat Desa (Pemdes) Randupitu, serta perwakilan KIM Gempar. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar-elemen masyarakat dalam mewujudkan keamanan, kemajuan, dan kesejahteraan desa. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua BPD yang menyampaikan “Pembinaan Keamanan Desa”. Dalam paparannya, Bapak Suwito selaku Ketua BPD menekankan pentingnya kolaborasi antara RT/RW dengan warga dalam menjaga stabilitas keamanan lingkungan. “Keamanan desa adalah tanggung jawab bersama. Melalui koordinasi rutin dan kewaspadaan, kita dapat mencegah potensi gangguan,” ujarnya. Selanjutnya, Bhabinkamtibmas menyampaikan materi tentang “Pemanfaatan Komunikasi Antar Ketua RT/RW dengan Seluruh Elemen Masyarakat”. Ia mengajak Ketua RT/RW memaksimalkan media komunikasi, termasuk grup WhatsApp dan pertemuan rutin, untuk mempercepat respons terhadap isu keamanan. “Koordinasi cepat dan transparan adalah kunci menangkal ancaman,” tegasnya. Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, kembali menggaungkan visi-misinya yakni “Terwujudnya Desa Randupitu yang Maju, Mandiri, Damai, Sejahtera, dan Berkelanjutan melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)”. Dalam paparannya, Fuad menjelaskan langkah konkret yang akan diambil, seperti peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan anggaran desa (musrenbang) dan transparansi pengelolaan dana desa. “Kami ingin seluruh warga merasa memiliki program pembangunan ini. Hanya dengan gotong royong, visi ini bisa tercapai,” ucapnya. Sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi RT/RW, Kepala Desa menyerahkan insentif secara simbolis kepada perwakilan RT/RW. Pemberian ini diharapkan memotivasi para pengurus untuk lebih aktif dalam menjalankan tugas. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat semakin kuat dalam menciptakan Randupitu yang lebih baik. Pemerintah desa mengajak seluruh elemen untuk terus berkontribusi demi kemajuan bersama.
3 bulan yang lalu
178 Kali Dibaca
ARTI LAMBANG KABUPATEN PASURUAN
Berdasarkan PERDA No. II/1988 Pasal.3 tentang bentuk lambang daerah, maka lambang Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut : Perisai dengan warna hijau tua melambangkan sifat-sifat ketahanan dan ketabahan dalam mencapai kesejahteraan dan kedamaian. Bingkai warna hitam melambangkan garis-garis kebijaksanaan. Pita bertuliskan "KABUPATEN PASURUAN", menunjukkan 1 daerah yang dilukiskan dalam lambang daerah. Bintang yang terletak di tengah bagian atas, berwarna kuning emas, melambangkan "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang harus dijunjung tinggi penuh keagungan, sedangkan pancaran sinarnya yang berjumlah 5 buah mencerminkan PANCASILA. Kubah berwarna biru muda, melambangkan tempat ibadah agama, secara khusus merupakan kehidupan spiritual masyarakat Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan dengan penuh ketakwaan. Keris berwarna hitam dan kuning dengan garis tepi berwarna putih melambangkan sikap kepahlawanan. Tebu dan Kapuk Randu melambangkan salah satu gambar penghasilan serta merupakan penunjang perekonomian yang menonjol bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Pasuruan. Gunung, Daratan dan Laut masing-masing berwarna hijau tua, kuning tua dan biru tua, melambangkan bahwa kondisi geografis Kabupaten Pasuruan secara khusus sangat strategis dan terletak diantara ketiganya yang masing-masing mengandung potensi perekonomian yang dapat dikembangkan dan bersifat dinamis. Pita Putih bertuliskan "Guna Karya Sarana Bhakti", merupakan motto pembangunan yang berarti kerja yang bermanfaat sebagai amal untuk berbakti.
#sumber : https://www.pasuruankab.go.id/halaman/arti-lambang
#sumber : https://www.pasuruankab.go.id/halaman/arti-lambang
2 tahun yang lalu
361 Kali Dibaca
Map Balai Desa