Pemerintah Desa

RANDUPITU

Jl. Raya Gunung Gangsir No. 17 Desa Randupitu Gempol - Kode Pos : 67155
Kecamatan Gempol - Kabupaten Pasuruan
JAWA TIMUR

.

.

Ditangan Kreatif Ibu PKK, Batik Sekar Randu Siap Bersaing di Pasaran

Diposting 1 tahun yang lalu 345 Kali Dibaca
Gambar Berita Ditangan Kreatif Ibu PKK, Batik Sekar Randu Siap Bersaing di Pasaran

#berita

Pasuruan, Pojok Kiri
Nilai-nilai sejarah yang jelas dan proses perkembangannya merupakan hasil akulturasi antara nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang kemudian disesuaikan dengan sumber daya alam yang ada sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai jual.

Dalam sejarahnya desa Randupitu terkenal sebagai desa pengrajin sesek bambu, Gedek, dan geribikan, itu dikerjakan di samping rumah atau depan rumah. Mulanya kerajinan bambu dikerjakan oleh orang tua sebagai pengisi waktu luang apabila pekerjaan di dapur dan di kebun selesai.

Kerajinan Sesek bambu ini dilakukan secara turun temurun. Dulu orang tua mereka terinspirasi dari banyaknya pohon bambu yang melimpah. Namun seiring waktu kini bahan baku yang dulu melimpah kini makin berkurang karena desa Randupitu jadi kawasan industri.


Pengrajin sesek tergerus jaman, hannya beberapa orang yang masih bertahan, generasi muda penerus budaya lebih memilih kerja di pabrik. 

Terinspirasi dari perjalanan budaya sejarah pengrajin sesek dan nama desa Randupitu, Muchammad Fuad mengkombinasikannya dengan nama Sekar Randu yang mempunyai kepanjangan (Sesek Karo Randu).

Muchammad Fuad, yang biasa di panggil Mas Fuad, kepela desa termuda di kecamatan Gempol dengan ide kreatif dan inovatifnya, supaya selalu teringat akan sejarah desa dengan kerajinan Sesek bambunya, Mas Fuad mengaplikasikan terobosan baru dengan mengajak para ibu-ibu kader PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) untuk berkreatif melalui seni batik tulis. 

Menurutnya, segala potensi yang ada di Desanya , terutama di bidang seni budaya dan hasil potensi wilayah Desa, perlu di aplikasikan, dalam hal ini batik khas Randupitu. Fuad sangat yakin masyarakat desa Randupitu bisa, karena mereka adalah keturunan tangan-tangan kreatif.

Dengan tujuan membentuk dan mengembalikan desa Randupitu desa pengrajin, Mas Fuad datangkan trainer yang berpengalaman, untuk mengajarkan mulai mendesain, membatik, proses pewarnaan, menghilangkan malam dengan merebus kain hingga menjadi batik yang berkualitas.

Dengan tema Sekar Randu, kepanjangan dari (Sesek Karo Randu). Di jari lentik ibu-ibu PKK desa Randupitu, hasilnya sangat sepesial. Goresan demi goresan, Canting yang terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu seolah punya mata, dengan lemah gemulai canting atau cucuk menari di atas kain yang telah dipola, mengikuti irama tema Sekar Randu. 

Tiupan mesra canting yang berisi malam ternyata dapat membuka membran cairan sebelum mengaplikasikan batik, agar cairan malam tetap terjaga pada suhu 70 derajat celsius agar tidak mengental.

"Sebelumnya saya sangat yakin, dan terbukti goresan batik tulis Ibu-Ibu PKK khas Randupitu sangat special, tidak kalah dengan produk sejenis dari daerah lain," ujar Muhammad Fuad saat ditemui pada Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, ciri khas batik Desa Randupitu saat ini bisa bersaing di pasaran, karena produknya cukup diminati masyarakat, bahkan bisa tembus ke mancanegara yakni di Korea, kali ini mahasiswa Unibraw memesan batik bermotif tokoh robot untuk dibawa ke Korea,” ucapnya.

Motif Batik desa Randupitu memiliki ciri khusus yang menjadi pembeda dengan batik lain, motif dan coraknya memukau. Selain itu batik dengan tema Sekar Randu juga memiliki ciri khas yang mencerminkan budaya lokal. Peran masyarakat sangat di harapkan, bagaimana batik Sekar randu sebagai produk unggulan Desa Randupitu.

"Saya juga mengajak seluruh elemen masyarkat untuk memviralkan, batik Sekar randu sebagai produk unggulan Desa Randupitu, "ucapnya.

Pemdes terus mendorong kerajinan batik Randupitu dapat menjadikan andalan ekonomi masyarakat. “Batik Sekar Randu mulai menjadi incaran para pencinta batik. Orderan di perajin batik mulai meningkat, tentunya kedepan dapat menghidupkan perekonomian masyarakat karena mampu menyerap tenaga lokal,” kata Mas Fuad.

"Ayo siapa lagi kalau bukan kita yang akan besarkan, mengenalkan dan mencintai produk-produk warga kita sendiri,” pungkasnya. (Syafi'i/Yus).

Postingan Lainnya
AKSES INTERNET DI POJOK WIFI
POJOK WIFI
2 tahun yang lalu 602 Kali Dibaca

Desa Randupitu Raih Prestasi Bergengsi di Lomba Pekarangan Pangan Bergizi Polres Pasuruan 2025
Pemerintah Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, kembali mengukir prestasi membanggakan dengan meraih Juara 2 dalam Lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Polres Pasuruan. Penghargaan diserahkan pada hari Selasa, 1 Juli 2025 di Auditorium Mpu Sendok, Kompleks Perkantoran Raci Bangil, Penghargaan ini menjadi cerminan keberhasilan masyarakat Randupitu dalam menciptakan lingkungan yang produktif sekaligus mendukung ketahanan pangan berbasis keluarga. Kompetisi ini merupakan bagian dari inisiatif Polres Pasuruan dalam mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menghasilkan pangan sehat dan bergizi. Tujuannya, tak lain untuk memperkuat ketahanan pangan mandiri serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pola konsumsi sehat di tengah tantangan zaman. Desa Randupitu dinilai menonjol berkat konsep pekarangan terpadu yang berhasil mengombinasikan berbagai unsur: mulai dari budidaya sayur-mayur, buah-buahan, hingga kolam lele yang tertata rapi dan estetis. Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi dan gizi, tetapi juga memperindah lingkungan sekitar. Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi semua pihak. “Prestasi ini adalah hasil nyata dari semangat gotong royong warga. Kami ingin membuktikan bahwa pekarangan rumah bukan sekadar ruang kosong, tetapi potensi besar untuk mendukung hidup sehat dan mandiri,” ujarnya. Lebih dari sekadar lomba, program P2B membuka jalan bagi masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya kemandirian pangan. Kini, banyak warga Randupitu yang mulai terbiasa menanam sendiri bahan makanan sehari-hari, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pasar dan meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga. Apresiasi pun diberikan oleh jajaran Polres Pasuruan kepada Desa Randupitu atas partisipasi aktif dan inovasi yang ditunjukkan. Mereka berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk turut serta dalam membangun ketahanan pangan lokal yang tangguh, khususnya di tengah isu global seputar krisis pangan. Ke depan, Pemdes Randupitu berkomitmen untuk terus memperluas program pekarangan bergizi. Selain pelatihan pengolahan hasil panen, desa juga akan mengadakan penyuluhan pertanian berkelanjutan agar masyarakat semakin teredukasi dan terampil dalam memanfaatkan lahan secara optimal. Prestasi ini bukanlah akhir, tetapi langkah awal menuju visi Randupitu sebagai desa hijau, sehat, dan berdaya saing di bidang pangan lokal.
5 bulan yang lalu 273 Kali Dibaca

Kabarpas Gelar Podcast Jelajah Desa Bertema Desa Randupitu Menuju Wisata Lingkungan
1 tahun yang lalu 357 Kali Dibaca

Informasi
Map Balai Desa