Rembuk Stunting Desa Randupitu Meluncurkan Program Inovasi DE BEST RANDU

Desa Randupitu semakin serius dalam upaya percepatan pencegahan stunting dengan meluncurkan program inovasi bertajuk DE BEST RANDU (Desa Bebas Stunting) pada hari Kamis, 8 Agustus 2024. Program ini mengutamakan analisa layanan, sarana prasarana, dan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai target Desa Zero Stunting.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk Kepala Desa, perangkat desa, perwakilan kader kesehatan balita, kader PPK, kader KB, Pokja 4 PKK, perwakilan PAUD, ibu hamil, ibu balita, remaja, pendamping lokal desa, bidan desa, ahli gizi PKM Kepulungan, Kasi Kesra Kecamatan Gempol, Ketua TP PKK, BPD, LPM, serta tokoh masyarakat.
Dalam program DE BEST RANDU, terdapat beberapa harapan utama yang ingin dicapai:
1. Remaja Bebas Anemia: Meningkatkan kesehatan remaja dengan memastikan mereka bebas dari anemia melalui pemeriksaan rutin dan edukasi gizi.
2. Anak Sehat dan Ceria: Memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup serta lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang optimal.
3. Nutrisi Bumil Tercukupi: Menjamin kebutuhan gizi ibu hamil terpenuhi sehingga dapat melahirkan bayi yang sehat.
4. Dasar Imunisasi Terlengkapi: Memastikan semua anak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap dan tepat waktu.
5. Unggul di Masa Depan: Mempersiapkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Dengan program ini, Desa Randupitu berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dan mencapai cita-cita menjadi Desa Zero Stunting.
Sejara Desa
Peringatan Maulid Nabi di Yayasan Roudlotul Hikmah Randupitu
Pada hari Kamis, 19 September 2024, Yayasan Roudlotul Hikmah Randupitu menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di halaman yayasan. Acara ini dimulai dengan pembacaan sholawat oleh para santri dan jamaah yang hadir, diikuti dengan sambutan dari Ust. H. Makhrus Maksum, S.Ag., M.Pd. yang memberikan penghormatan kepada segenap undangan serta membuka acara dengan khidmat.
Sesi Mauidhotul Hasanah diisi oleh KH Abdul Ghofur, M.Pd. dari Rembang. Dalam ceramahnya, KH Abdul Ghofur mengawali dengan pujian kepada Allah SWT dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW serta memberikan penghormatan kepada para Kiai, dewan guru, dan jamaah yang hadir. Beliau menekankan bahwa tujuan utama dari acara ini bukan hanya untuk tausiyah, tetapi juga sebagai wadah untuk curhat terkait kekhawatiran terhadap moral generasi muda, terutama dalam menghadapi ancaman narkoba.
KH Abdul Ghofur menjelaskan bahwa akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW harus terus diajarkan di madrasah dan pesantren, karena tantangan dari luar, seperti peredaran narkoba, bisa merusak moral dan masa depan generasi muda. Ia menggambarkan narkoba sebagai musuh besar yang menghancurkan akal sehat, kecerdasan, dan nilai kemanusiaan, menjadikan seseorang kehilangan tujuan hidup dan terjerumus dalam kesenangan sesaat yang membinasakan.
Dalam ceramahnya, KH Abdul Ghofur juga menyinggung peredaran narkoba di daerah Randupitu yang sudah sangat memprihatinkan. Ia menyerukan agar pendidikan agama diperkuat dengan mengirim anak-anak ke TPQ, Madrasah Diniyah, serta pondok pesantren. Selain itu, peran orang tua dalam mengawasi anak-anak, khususnya di malam hari, dianggap sangat penting karena saat itulah peredaran narkoba dan pergaulan bebas sering terjadi.
Di akhir ceramah, KH Abdul Ghofur menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan infak dan dukungan kepada lembaga pendidikan agama seperti TPQ dan madrasah. Kontribusi ini, menurut beliau, adalah bentuk amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah orang tua wafat, karena doa dan bacaan Al-Quran dari anak-anak yang saleh akan terus mendoakan mereka.
Ceramah ditutup dengan doa bersama, memohon perlindungan dan kesehatan dari Allah SWT bagi seluruh jamaah, serta agar generasi muda terhindar dari bahaya narkoba dan terjaga dalam lingkungan yang sehat dan agamis.