Parade Sholawat Bersama MASKUR di Dusun Babat Randupitu Peringati HUT RI ke-79

Dusun Babat Randupitu, Gempol, menjadi saksi kemeriahan Parade Sholawat bersama Majelis Sholawat Kabupaten Pasuruan (MASKUR) dalam rangka memperingati Hari Besar Nasional Republik Indonesia yang ke-79. Acara ini dihadiri oleh ratusan jamaah dari berbagai wilayah, yang berkumpul untuk bersholawat dan mendoakan bangsa.
Acara dimulai dengan pembukaan yang disampaikan oleh panitia, diikuti dengan lantunan sholawat yang menggema di seluruh dusun. Suasana penuh khidmat menyelimuti jalannya parade, yang dipimpin oleh MASKUR dengan iringan suara merdu dan penuh penghayatan.

Setelah sholawat, sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Wilayah Babat, Bapak Fatkhul Afif. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui kegiatan keagamaan seperti ini. “Melalui sholawat, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan di antara kita semua,†ujar Bapak Fatkhul Afif.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Desa Randupitu, Bapak Mochammad Fuad. Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif warga dan panitia dalam menyelenggarakan Parade Sholawat ini. “Semoga kegiatan ini menjadi berkah bagi kita semua dan dapat terus dilestarikan sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan yang telah kita raih,†ungkapnya.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan juara Piala Bergilir MASKUR, yang tahun ini berhasil diraih oleh Group Qurrotul Uyun dari Gempol. Pengumuman ini disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh jamaah yang hadir, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kemampuan group tersebut dalam melantunkan sholawat.
Acara ditutup dengan doa bersama, yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, memohon keberkahan dan keselamatan bagi seluruh bangsa Indonesia. Parade Sholawat ini menjadi simbol semangat keagamaan dan nasionalisme yang terus terjaga di tengah masyarakat Dusun Babat Randupitu.
Pengaduan
Peringatan Maulid Nabi di Yayasan Roudlotul Hikmah Randupitu
Pada hari Kamis, 19 September 2024, Yayasan Roudlotul Hikmah Randupitu menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di halaman yayasan. Acara ini dimulai dengan pembacaan sholawat oleh para santri dan jamaah yang hadir, diikuti dengan sambutan dari Ust. H. Makhrus Maksum, S.Ag., M.Pd. yang memberikan penghormatan kepada segenap undangan serta membuka acara dengan khidmat.
Sesi Mauidhotul Hasanah diisi oleh KH Abdul Ghofur, M.Pd. dari Rembang. Dalam ceramahnya, KH Abdul Ghofur mengawali dengan pujian kepada Allah SWT dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW serta memberikan penghormatan kepada para Kiai, dewan guru, dan jamaah yang hadir. Beliau menekankan bahwa tujuan utama dari acara ini bukan hanya untuk tausiyah, tetapi juga sebagai wadah untuk curhat terkait kekhawatiran terhadap moral generasi muda, terutama dalam menghadapi ancaman narkoba.
KH Abdul Ghofur menjelaskan bahwa akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW harus terus diajarkan di madrasah dan pesantren, karena tantangan dari luar, seperti peredaran narkoba, bisa merusak moral dan masa depan generasi muda. Ia menggambarkan narkoba sebagai musuh besar yang menghancurkan akal sehat, kecerdasan, dan nilai kemanusiaan, menjadikan seseorang kehilangan tujuan hidup dan terjerumus dalam kesenangan sesaat yang membinasakan.
Dalam ceramahnya, KH Abdul Ghofur juga menyinggung peredaran narkoba di daerah Randupitu yang sudah sangat memprihatinkan. Ia menyerukan agar pendidikan agama diperkuat dengan mengirim anak-anak ke TPQ, Madrasah Diniyah, serta pondok pesantren. Selain itu, peran orang tua dalam mengawasi anak-anak, khususnya di malam hari, dianggap sangat penting karena saat itulah peredaran narkoba dan pergaulan bebas sering terjadi.
Di akhir ceramah, KH Abdul Ghofur menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan infak dan dukungan kepada lembaga pendidikan agama seperti TPQ dan madrasah. Kontribusi ini, menurut beliau, adalah bentuk amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah orang tua wafat, karena doa dan bacaan Al-Quran dari anak-anak yang saleh akan terus mendoakan mereka.
Ceramah ditutup dengan doa bersama, memohon perlindungan dan kesehatan dari Allah SWT bagi seluruh jamaah, serta agar generasi muda terhindar dari bahaya narkoba dan terjaga dalam lingkungan yang sehat dan agamis.