Program RDS Ramadhan untuk Penyandang Disabilitas di Desa Randupitu

#berita
Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti oleh umat muslim di seluruh dunia. Bulan suci ini adalah waktu yang penuh rahmat dan berkah. Selain itu, Ramadhan juga menjadi momen yang tepat untuk berbagi dengan sesama, termasuk bagi mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, kami mengadakan program RDS (Ramadhan untuk Disabilitas) untuk memberikan dukungan dan kebahagiaan kepada 20 orang penyandang disabilitas di Desa Randupitu.
Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada para penyandang disabilitas dalam menghadapi Ramadhan. Kami ingin memastikan bahwa mereka merasa dihargai dan diakui sebagai bagian dari masyarakat. Selain itu, kami juga ingin memberikan kesempatan kepada mereka untuk merasakan kebahagiaan Ramadhan dengan cara yang berbeda.
Kegiatan utama dari program RDS Ramadhan adalah memberikan paket Ramadhan kepada 20 orang penyandang disabilitas di Desa Randupitu. Setiap paket terdiri dari makanan dan minuman untuk berbuka puasa, serta bahan makanan untuk menyambut Idul Fitri. Kami memastikan bahwa paket-paket tersebut sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing penerima.
Kami percaya bahwa program RDS Ramadhan ini dapat membawa manfaat yang besar bagi para penyandang disabilitas di Desa Randupitu. Selain memberikan bantuan materiil, program ini juga membawa kebahagiaan dan semangat untuk bersama-sama merayakan bulan suci Ramadhan. Kami berharap bahwa program ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk peduli dan berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
Semoga program RDS Ramadhan dapat memberikan kebahagiaan dan keberkahan bagi semua penerima dan para penyandang disabilitas. Amin.
Peringatan Maulid Nabi di Yayasan Roudlotul Hikmah Randupitu
Pada hari Kamis, 19 September 2024, Yayasan Roudlotul Hikmah Randupitu menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di halaman yayasan. Acara ini dimulai dengan pembacaan sholawat oleh para santri dan jamaah yang hadir, diikuti dengan sambutan dari Ust. H. Makhrus Maksum, S.Ag., M.Pd. yang memberikan penghormatan kepada segenap undangan serta membuka acara dengan khidmat.
Sesi Mauidhotul Hasanah diisi oleh KH Abdul Ghofur, M.Pd. dari Rembang. Dalam ceramahnya, KH Abdul Ghofur mengawali dengan pujian kepada Allah SWT dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW serta memberikan penghormatan kepada para Kiai, dewan guru, dan jamaah yang hadir. Beliau menekankan bahwa tujuan utama dari acara ini bukan hanya untuk tausiyah, tetapi juga sebagai wadah untuk curhat terkait kekhawatiran terhadap moral generasi muda, terutama dalam menghadapi ancaman narkoba.
KH Abdul Ghofur menjelaskan bahwa akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW harus terus diajarkan di madrasah dan pesantren, karena tantangan dari luar, seperti peredaran narkoba, bisa merusak moral dan masa depan generasi muda. Ia menggambarkan narkoba sebagai musuh besar yang menghancurkan akal sehat, kecerdasan, dan nilai kemanusiaan, menjadikan seseorang kehilangan tujuan hidup dan terjerumus dalam kesenangan sesaat yang membinasakan.
Dalam ceramahnya, KH Abdul Ghofur juga menyinggung peredaran narkoba di daerah Randupitu yang sudah sangat memprihatinkan. Ia menyerukan agar pendidikan agama diperkuat dengan mengirim anak-anak ke TPQ, Madrasah Diniyah, serta pondok pesantren. Selain itu, peran orang tua dalam mengawasi anak-anak, khususnya di malam hari, dianggap sangat penting karena saat itulah peredaran narkoba dan pergaulan bebas sering terjadi.
Di akhir ceramah, KH Abdul Ghofur menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan infak dan dukungan kepada lembaga pendidikan agama seperti TPQ dan madrasah. Kontribusi ini, menurut beliau, adalah bentuk amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah orang tua wafat, karena doa dan bacaan Al-Quran dari anak-anak yang saleh akan terus mendoakan mereka.
Ceramah ditutup dengan doa bersama, memohon perlindungan dan kesehatan dari Allah SWT bagi seluruh jamaah, serta agar generasi muda terhindar dari bahaya narkoba dan terjaga dalam lingkungan yang sehat dan agamis.